SOSOK BERTO IZAAK DOKO

Buah Tidak Akan Jatuh Jauh Dari Pohonnya, itulah Berto Izaak Doko, sebagai cucu Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Izaak Huru Doko, jiwa kepahlawanan kakeknya mengalir deras dalam jiwa dan darahnya sebagai pengabdi dunia kepemudaan.

Kekerasan hatinya dalam memegang prinsip menjadikan Putera kelahiran Kupang (NTT) ini merupakan sosok yang sangat diperhitungkan banyak kalangan.

Sebagaimana kakeknya yang concern terhadap dunia pendidikan dan sosial, Berto akan menjadi akrab dan mampu berlama-lama kalau diajak berbincang seputar pendidikan maupun sosial kemasyarakatan.

Sudah barang tentu tidak sekedar hanya diperbincangkan saja, Berto yang dipercaya mengemban amanah peserta musyawarah daerah KNPI Kepri melalui jabatan Ketua DPD KNPI Provinsi Kepri selama Tiga Tahun perjalanannya senantiasa bersentuhan dengan pemberdayaan kualitas sumber daya pemuda melalui pendidikan serta membangkitkan rasa kepedulian sosial pemuda dengan memberikan perhatian pada kebutuhan masyarakat di kalangan yang kurang beruntung.

Berto yang dimasa lalu memiliki pengalaman hidup sebagai “orang lapangan”, menjadi fasih dalam mengartikan kepedulian terhadap sesama, rasa setia kawan dan loyalitas menjadi sesuatu yang utama.

Tempaan hidup di lapangan menjadikan Berto memiliki modal kematangan diri dalam berkiprah khususnya di organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia KNPI. Kematangan yang menginspirasi pada pentingnya “Super Tim” dalam memimpin KNPI Kepri.

“Super Tim” buat Berto menjadi sebuah keharusan ditambah lagi dengan anugerah mendapatkan partner hidup yang memiliki tipikal hampir sama dengannya sehingga “Super Tim” yang menjadi andalan menjadi semakin solid dan maksimal.

Rasa Nasionalismenya yang tinggi dibuktikan dengan gelaran Apel Siaga Pemuda di Pulau Nipah, sebuah Pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Negara Asing di Wilayah Provinsi Kepri. Gelaran yang mampu mematahkan anggapan bahwa Pemuda yang hidup di daerah perbatasan rentan terhadap disintegrasi bangsa, baginya NKRI sebuah harga mati dan tidak bisa ditawar tawar lagi.

Perfectionisme adalah aliran yang dianutnya dalam menapaki setiap kegiatan hidup, karena selain disibukkan dengan bebagai perusahaan yang dipimpinnya, Berto tetap mampu memperhatikan detail per detail kegiatan organisasi kepemudaan KNPI, sebuah kesempurnaan pararel dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Kolaborasi “orang lapangan” yang berjiwa enterpreuner mungkin kata yang lebih tepat untuk memberikan penilaian tentang gayanya membawa organisasi kepemudaan KNPI dengan jargon “wadah berhimpunnya organisasi kepemudaan”.

Dalam kalkulasi yang sederhana, terdapat parameter yang memperlihatkan bahwa KNPI di Propinsi Kepri menjadi penting dan “layak jual”, paling tidak, Berto dalam kapasitasnya sebagai Ketua KNPI Kepri berhasil menunjukkan kedekatan secara formal, personal maupun emosional dengan pihak “penguasa”. Itulah sebabnya dalam setiap kegiatan KNPI, Gubernur Kepri maupun pejabat daerah lainnya dipastikan selalu hadir dan memberikan support.

Dalam konteks pencitraan pemuda yang mandiri, jiwa enterpreunerships yang dimiliki ketua KNPI Kepri menjadi faktor yang sangat menguntungkan. Adalah sebuah gagasan cemerlang, ketika Berto dengan KNPI-nya melaksanakan pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha kecil menengah yang tergabung dalam OKP anggota KNPI dengan menggandeng pihak perbankan, dalam rangka mendapatkan kucuran dana pinjaman bagi peserta yang memang dianggap layak.

Menurut catatan, kegiatan tersebut merupakan terobosan bagi mengupayakan kemandirian ekonomi kepemudaan yang patut mendapat apresiasi, walaupun harus lebih ditingkatkan lagi pada tataran implementasinya.

Dengan kemandirian penuh sudah barang tentu KNPI Kepri akan terbebas dari berbagai bentuk intervensi kepentingan sehingga secara otonom dapat memiliki kekuatan. Terutama untuk mengkritisi pelbagai kebijakan pemerintah yang dianggap kurang popular atau tidak berpihak pada kepentingan masyarakat banyak.

Sisi kemandirian pemuda lainnya juga ditunjukkan oleh seorang Berto yang memiliki modal luwes dan dapat diterima semua pihak, dengan upayanya merangkul pihak-pihak yang berkompeten demi memberdayakan kualitas pemuda kepri melalui berbagai pelatihan keterampilan pemuda di bidang welding (pengelasan), computer, mekatronika dan bahkan fasilitas bea siswa hingga jenjang pendidikan S1 untuk pemuda berprestasi dengan satu harapan dapat menjadikan pemuda yang mampu berkompetisi dan berdaya saing.

Disisi sosial dan keagamaan, Berto mampu memberikan contoh kepada kalangan muda khususnya di lingkungan KNPI melalui kegiatan pemberian bantuan sembako kepada kalangan masyarakat yang dianggap kurang mampu, perhatian terhadap anak jalanan serta kegiatan keagamaan khususnya di bulan ramadhan dengan acara gerebeg sahur, buka puasa bersama, gelaran do’a bersama untuk bangsa dan yang lainnya.

Berto Izaak Doko menjadi identik dengan ide dan gagasan, yang terus berubah dan berubah dari waktu ke waktu, lugas layaknya “orang lapangan”. Menjadi tidak mengherankan ketika keadaan memaksanya untuk melakukan perhelatan tingkat Internasional, dengan persiapan yang relatif singkat terlahir Deklarasi Batam yang ditaja oleh peserta dari 25 negara asing dan DPD KNPI Propinsi se-Indonesia.

Komitmen dan kecintaannya kepada Bumi Lancang Kuning mengharuskan Berto menolak tegas Jabatan Elit di KNPI Tingkat Pusat sebagai Bendahara Umum yang sengaja disediakan untuknya.

Tentu tanpa bermaksud melebih-lebihkan figur atau mengkultuskan, karena “Berto Juga Manusia” dengan segala kelebihan dan kekurangannya, paling tidak bersama jajaran kepengurusan yang ada telah mampu mengisi perjalanan KNPI Kepri selama 3 (tiga) tahun kepemimpinannya dengan kegiatan-kegiatan yang Insya Allah memberikan manfaat dan dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan ide dasar pembentukan KNPI sendiri, yaitu ikhtiar menghantarkan generasi muda Indonesia ke masa depan sebagai suatu generasi yang berani, sehat, tangguh dan bertanggung jawab.

Sudah barang tentu lugas tedeng aling-aling layaknya orang lapangan belumlah cukup bagi membawa KNPI kepada paradigma baru, KNPI yang mandiri dan KNPI yang independen, masih dibutukan kearifan-kearifan lain yang semestinya menjadi pilar-pilar pendukung kekuatan dalam koridor semangat kebersamaan.

0 comments: